Home » , » Proses pembentukan Gaharu

Proses pembentukan Gaharu

Proses pembentukan Gaharu secara alami membutuhkan waktu yang lama, di mana selama proses tersebut berlangsung akan dihasilkan variasi mutu dan pada akhir proses dapat diperoleh gaharu dengan mutu paling tinggi(sumadiwangsa dan harbagung,2000). Terbentuknya gaharu dari pohon penghasilnya dapat di picu oleh faktor biotik dan faktor abiotik(santoso, 2011). Pembentukan gaharu oleh faktor abiotik seperti  pelukaan mekanis pada batang, pengaruh bahan-bahan kimia dan lainya tidak akan menyebabkan terjadinya penyebaran mekanisme pembentukan ke bagian pohon yang tidak terkena efek langsung faktor abiotiktersebut. lain halnya jika pembentukan gaharu yang dipicu oleh faktor biotik seperti cendawan atau jasad renik lainya, mekanisme pembentukan gaharu dapat menyebar ke bagian lain pada pohon sehingga mutu gaharu yang terbentuk akan lebih maksimal.

Proses pembentukan gubal pada pohon penghasil gaharu hingga saat ini masih terus di teliti, Gubal gaharu diduga dapat terbentuk  melalui proses infeksi cendawan yang masuk ke dalam jaringan pohon akibat adanya luka baik di sengaja (alami) maupun yang di sengaja (rekayasa). beberapa species Fusarium seperti F.oxyporum, F.bulbigenium dan F.lateritium telah berhasil di isolasi (santoso,1996). selain itu Rahayu(1999) menyatakan bahwa beberapa inokulan Acremonium sp. asal Gubal gaharu pada jenis Gyrinops verstegii (sin. A.filaria) dan A.malaccensis mampu menginduksi gajala pembentukan ggubal gaharu pada pohon penghasil gaharu jenis A.crassna, A.microcarpa pada umur muda. selanjutnya Rahayu (2007) menyatakan bahwa Acremonium sp. merangsang perubahan waena kayu dan pembentukan senyawa terpenoid. oleh sebab itu, perubahan warna kayu dan adanya senyawa terpenoid merupakan indikator efektifitas dan interaksi antara inokulan dalam pembentukan gubal gaharu.

Terbentuknya gaharu yang bermutu lebih tinggi kemungkinan akan dapat dicapai seiring dengan pengembangan penelitian jenis inokulan unggul yang terus dilakukan. secara teoristis keunggulan inokulan dalam menginduksi pembentukan gaharu berkaitan dengan jenis dan kemurnian mikroorganisme yang digunakan(mucharomah dan marantika, 2009). kehadiran cendawan lainya, khususnya cendawan pelapuk kayu justru akan mendegradasi kembali resin gaharu yang telah terdeposisi bahkan dapat menghancurkan sel-sel kayu sehingga gaharu yang mulai terbentuk menjadi hancur dan lapuk. dengan demikian maka penggunaan inokulan yang unggul dan tehknik inokulasi yang baik akan meningkatkan mutu gaharu yang dihasilkan dan mengefisienkan proses pruduksi(mucharromah,2011). selain itu , aroma gaharu dapat dipengaruhi oleh jenis pohon penghasilnya. dengan demikian bahwa tehknik inokulasi dan jenis inokulan yang tepat pada jenis pohon dalam kondisi tertentu serta waktu antara inokulasi dan panen yang lebih panjang, maka mutu gubal yang tinggi akan dapat dihasilkan(mucharromah,2008).

Nakanishi(1984) melaporkan bahwa ada tiga seskuiterpena yang memiliki aroma wangi, yaitu o-agarofuran, (-)-10epi-gamma-eudusmol, dan oksoagarospirol. selain seskuiterpena, gaharu dari A.malaccensis asal Indonesia mengandung komponen pokok minyak gaharu berupa kromon. kromon inilah yang menyebabkan aroma harum dari gaharu bila dibakar(burfield,2005). menurut konishi(2002)kromon dan turunanya berperan dalam menentukan mutu suatu gaharu.

sumber: materi ajar BDKpekanbaru yang di susun oleh Sentot Adi Sasmuko 

0 comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar asal dengan kata-kata yang baik dan juga tidak mengganggu kinerja blog saya...

terimakasih..

salam lestari

Powered By Blogger

lagi trend

GAHARU

Gaharu mungkin anda pernah mendengarnya tapi sebagian orang ada yang belum mengetahui Gaharu itu apa..? Gaharu adalah gumpalan berbent...

Joint blog

halaman

Powered by Blogger.