MURAI BATU atau KUCICA HUTAN

MURAI BATU / KUCICA HUTAN

(copsychus malabaricus)

nah ini dia si jago berkicau..

siapa dia..?

klasifikasi ilmiah

kerajaan: animalia

filum: chordata

kelas: aves

ordo: passeriformes 

family: muscicapidae

genus: copsychus

species: c.malabaricus

pingin tahu cerita di balik nama murai batu.?

burung ini ada hampir di seluruh pulau sumatera, sebagian jawa dan semenanjung malaysia,sebenarnya di kalimantan juga ada namun saat ini di nyatakan sebagai jenis lain yaitu kucica alis putih (copsychus malabaricus stricklandili),habitatnya di dalam hutan alam dari gambut sampai perbukitan,burung pejantan ini ber tipe teritorial atau sangat menjaga wilayah kekuasaanya,hingga sangat sulit di temukan ada 2 pejantan dalam satu wilayah yang berdekatan, biasanya wilayahnya kekuasaanya di batasi bukit,dan paling suka mencari makan di sepanjang aliran sungai berbatu,karena kebiasaanya setelah mandi siang hari ia suka berjemur di atas batu maka akhirnya banyak yang memanggilnya si murai batu.

ciri-ciri morfologis:

memiliki warna dominan hitam kecuali: bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga agak jingga, sedikit semburat warna biru di atas kepala,serta ada warna putih pada bagian bawah ekor dan bagian atas ekor melingkar sekitar pangkal ekor,ekornya cukup panjang sekitar 10-25 cm biasanya tergantung wilayah dan topografi habitatnya,panjang badan berkisar 14-18cm.

perbedaan jantan dan betina:

sebetulnya perbedaanya cukup jelas dari tampilanya bisa cepat di pahami yaitu: jika jantan biasanya postur badan lebih besar dari si betina, namun dari segi warna lah yang lebih enak untuk membedakanya yaitu: jika jantan warna di sekitar dada berwarna hitam legam namun berkilau sedangkan si betina berwarna hitam pudar atau sedikit kelabu.

namun sayangnya sudah lebih 15 tahun murai batu ini di jadikan objek perburuan liar karena banyaknya yang jatuh cinta akan bentuk tubuhnya,namun lebih banyak di nikmati adalah suara kicaunya yang keras tapi merdu,hingga saat ini burung jenis ini telah banyak di lombakan yang di nilai dari kicau serta gaya ekor yang di hentak-hentakan seperti saat kita membunyikan cemeti.

tapi alhamdulilah saat ini banyak orang-orang yang telah mengembangbiakan (menangkarkan) dan cukup berhasil dari segi jumlah produksi maupun nilai ekonominya,perlu di ketahui pada saat ini harga anakan dari hasil penangkaran di bandrol mulai dari kisaran 1,5juta/ekor untuk yang jantan biasanya tergantung dari indukanya juga,bahkan untuk yang di hasilkan dari indukan jawara (juara lomba kicau mania) yang telah terkenal akan lebih jauh mahal.

hemmm...... itu anakannya ya, apalagi yang sudah dewasa.?

sekadar info tambahan...

burung murai batu yang di lombakan saat ini hanya yang berjenis kelamin jantan saja,harga dewasa yang siap kontes (istilah lomba kicau mania) cukup beragam,tergantung kemampuan si burung seberapa banyak dia sanggup menirukan suara burung dari jenis lain,sekuat apa suara kicau'anya serta gaya kala bertarung di atas gantangan (sarana tempat menggantungkan kandang burung saat kontes),saat ini jenis murai batu yang banyak di cari adalah jenis dari habitat hutan sumatera khususnya bahorok (gunung leuser,aceh) yang terkenal memiliki ekor paling panjang dari semua habitat.

nah... sekarang apa sahabat suligi mulai tertarik ber bisnis atau lebih tepatnya menangkarkan si jago berkicau ini..? agar keberadaanya tetap lestari juga lho.

jika ia, sekarang telah banyak web/blog yang memberikan informasi tata cara mengembangbiakanya.

seperti blog KLUB BURUNG ini.

terimasih,telah singgah ke blog saya ini,semoga ada manfaat yang bisa di ambil.

sumber: pengetahuan pribadi dan tambahan dari hasil browsing.